KYAI JAMAL DAN TUKANG SAPU


 KYAI JAMAL DAN TUKANG SAPU


Cerita ini saya dapatkan dari salah satu kawan alumni PP. Tremas Pacitan sekitar tahun 2011 lalu, yang sama² kuliah di Jogja. Irul namanya. Dan baru sekarang ini saya berani tulis.


Suatu saat, ada salah seorang gurunya irul di PP. Tremas berniat sowan kepada Kyai Jamal. Guru tersebut memang gemar mendalami tasawwuf dan sudah lama mendengar betapa masyhurnya Kyai Jamal dg keilmuan tasawwufnya melalui pengajian hikam yg beliau rintis tiap malam selasa di Masjid Almuhibbin. Sama sekali tidak tahu Jombang dan dimana ndalem Kyai Jamal. Nekat. Budal.


Sampailah ia di Terminal Jombang setelah perjalanan dari Pacitan. Karena sama sekali tidak tahu, tanya lah ia kepada salah seorang lelaki tua tukang sapu di Terminal.


"Pak, ngapunten, nderek pirso. Menawi ndaleme Kyai Jamal niku pundi nggeh?", tanyanya. 


Dijawab lah pertanyaan tersebut oleh tukang sapu dg menunjukkan angkutan mana yg harus ia tumpangi untuk mengantarkannya ke ndalem Kyai Jamal.


Sesampainya di ndalem, ia dipersilahkan masuk ke ruang tamu oleh salah satu abdi ndalem. Betapa kagetnya ia karena lelaki tua tukang sapu yg ia temui di terminal Jombang tadi tiba-tiba muncul dari dalam ndalem dan persis di depannya dengan pakaian serba putih bersih nan wangi. Syok. Mulut terkunci. Kejadian apa ini. Bingung.


Walhasil, Guru Tremas tersebut makin yakin bahwa Kyai Jamal bukanlah orang biasa seperti kebanyakan orang. Kyai Jamal punya tempat khusus di sisi-Nya. Dan sekarang beliau ditimbali oleh-Nya untuk menempati tempat khusus tersebut.


شفاء القلوب لقاء المحبوب


Begitulah kira-kira yg pernah saya dengar saat pengajian hikam beliau. Ora ono tombo bagi wong kangen kejobo ketemu langsung kekasih hatine. 


Sugeng tindak Yai.. Selamat menikmati perjumpaan yg selama ini njenengan idam-idamkan.

_____

Oleh M Zakky Mubarok

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sanad Keilmuan Gus Baha Hingga Rasulullah Saw

Qoutes dan kata Mutiara Habib Jindan bin Novel