Postingan

Dipotong lidahnya karena memuji Nabi Muhammad dg lantunan syair sholawat

Gambar
  Dahulu kala ada seorang penyair hebat dan sangat terkenal yaitu Syaikh Farazdaq dimana beliau selalu asyik memuji Rasulullah ﷺ, beliau mempunyai kebiasa'an melakukan ibadah haji setiap tahunnya. Suatu waktu ketika beliau melakukan ibadah haji kemudian datang berziarah ke makam Rasulullah ﷺ dan membaca qasidah di makam beliau dan ketika itu ada seseorang yang mendengarkan qasidah pujian yang dilantunkannya. Setelah selesai membaca qasidah, orang itu menemui Sang Penyair dan mengajak beliau untuk makan siang ke rumahnya. Beliau pun menerima ajakan orang tersebut dan setelah berjalan jauh hingga keluar dari Madinah al-Munawwarah sampailah keduanya di rumah yang dituju. Sesampainya di dalam rumah, orang tersebut memegangi Sang Penyair dan berkata: "Sungguh aku sangat membenci orang-orang yang memuji-muji Muhammad, dan ku bawa engkau ke sini untuk ku gunting lidahmu!" Maka orang itu menarik lidah beliau lalu mengguntingnya dan berkata, "Ambillah potongan lidahmu ini dan...

Sanad Keilmuan Gus Baha Hingga Rasulullah Saw

Gambar
  KH. Bahauddin bin Nur Salim atau akrab dipanggil Gus Baha hampir tidak ada yang memungkiri kealimannya sekaligus viral di berbagai platform media sosial.Gus Baha adalah produk ulama dari Indonesia, beliau tidak pernah beranjak ke luar negeri untuk belajar dalam waktu yang lama. Di sela-sela ceramah dan ngajinya, beliau sering menceritakan bahwa selain belajar dari Abahnya yaitu KH. Nur Salim, beliau berguru dan menjadi santri KH. Maimoen Zubair di Pesantren al-Anwar Sarang.Belasan tahun yang dihabiskan di sana, mampu mempelajari berbagai kitab  warisan ulama salaf, mulai dari fikih, tafsir hingga tasawuf.Berikut ini adalah sanad keilmuan Gus Baha yang dimulai dari KH. Maimoen Zubair hingga sampai kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.Gus Baha (KH. Bahaudin Nur Salim) KH. Maimoen Zubair Syaikh Yasin Padang Syaikh Umar Hamdan Syaikh Mahfudz Termas Sayyid Abu Bakar bin Muhammad Syatha Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan Syaikh Utsman bin Hasan al-Dimyathi Syaikh Ali al-Syanwa...

"Kisah Hikmah" Seorang santri sedang membersihkan aquarium gurunya

Gambar
 "Kisah Hikmah" Seorang santri sedang membersihkan aquarium gurunya, ia memandang ikan arwana merah dengan takjub...  Tak sadar gurunya sudah berada di belakangnya... "Kamu tau berapa harga ikan itu?". Tanya sang guru.. "Tidak tau". Jawab si murid..  "Coba tawarkan kepada tetangga sebelah". Perintah sang guru... Ia foto ikan itu dan menawarkan ke tetangga.. Kemudian kembali menghadap sang guru... "Ditawar berapa nak?" tanya sang guru.. "50.000 Rupiah guru". Jawab si murid mantap.. "Coba tawarkan ke toko ikan hias!!" Perintah sang guru lagi.. "Baiklah guru". Jawab si murid. Kemudia ia beranjak ke toko ikan hias. "Berapa ia menawar ikan itu?" Tanya sang guru.. "800.000 Rupiah guru". Jawab si murid dengan gembira, ia mengira sang guru akan melepas ikan itu.. "Sekarang coba tawarkan ke Si Fulan, bawa sertifikat ini sebagai bukti bahwa ikan itu sudah pernah ikut lomba". Perintah san...

Imam Ja'far Shodiq berkata:

Gambar
 Imam Ja'far Shodiq berkata:  "Barangsiapa rajin membaca surah Maryam, maka dia tidak akan mati sampai ia memperoleh sesuatu yang bermanfaat untuk dirinya, hartanya, dan keturunannya." بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ كۤهٰيٰعۤصۤ ۚ ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهٗ زَكَرِيَّا ۚ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ نِدَاۤءً خَفِيًّا قَالَ رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا وَاِنِّيْ خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَّرَاۤءِيْ وَكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا فَهَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّا ۙ يَّرِثُنِيْ وَيَرِثُ مِنْ اٰلِ يَعْقُوْبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا يٰزَكَرِيَّآ اِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰمِ ِۨاسْمُهٗ يَحْيٰىۙ لَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا قَالَ رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا وَّقَدْ بَلَغْتُ مِنَ الْكِبَرِ عِتِيًّا قَالَ كَذٰلِكَۗ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَّقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْـًٔا قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِّيْٓ اٰيَةً ۗقَالَ ا...

Alkisah, ada seorang fakir miskin melewati jalan Madinah.

 Alkisah, ada seorang fakir miskin melewati jalan Madinah. Di sepanjang jalan, dia sering melihat orang-orang makan daging. Diapun merasa sedih karena jarang sekali bisa makan daging. Dia pulang ke rumahnya dengan hati mendongkol.  Sesampai di rumah, istrinya menyuguhkan kedelai rebus. Dengan hati terpaksa, dia memakan kedelai itu seraya membuang kupasan kulitnya ke luar jendela. Dia sangat bosan dengan kedelai. Dia bilang kepasa istrinya : “Bagaimana hidup kita ini...? Orang-orang makan daging, kita masih makan kedelai.” Tak lama kemudian, dia keluar ke jalan di pinggir rumahnya. Alangkah terkejutnya, dia melihat seorang lelaki tua duduk di bawah jendela rumahnya sambil memungut kulit-kulit kedelai yang tadi ia buang dan memakannya seraya bergumam, ﺍﻟﺤﻤﺪﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﺭﺯﻗﻨﻲ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺣﻮﻝ ﻣﻨﻲ ﻭﻻ ﻗﻮﺓ “Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberiku rezeki tanpa harus mengeluarkan tenaga.” Mendengar ucapan lelaki tua itu, dia menitihkan air mata, seraya bergumam: ﺭﺿﻴﺖ ﻳﺎ ﺭﺏ “Sejak detik ...

Setelah Takbirotul Ihrom (الله أكبر), orang yang sholat disunnahkan untuk membaca doa ini

Gambar
 Setelah Takbirotul Ihrom (الله أكبر), orang yang sholat disunnahkan untuk membaca: كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا. Kemudian dilanjutkan dengan membaca doa iftitah. Doa iftitah sebenarnya adalah doa Nabi Ibrohim Alaihis Salam, kemudian dilanjutkan dengan doa Nabi Muhammad Shollallohu Alaihi Wassalam. Dalam surat Al-An'am ayat 79 Nabi Ibrohim Alaihis Salam bermunajat dengan kalimat: إني وجهت وجهي للذي فطر السموات والأرض حنيفا وما أنا من المشركين. Dalam doa iftitah yang sering kita baca ada tambahan kata مسلما setelah kata حنيفا. Penambahan ini boleh, karena saat kita membacanya menjadi حنيفا مسلما itu dengan maksud membaca doa, bukan membaca ayat 79 surat Al-An'am.  Kata حنيفا مسلما itu dawuh ALLOH untuk mensifati Nabi Ibrohim, terdapat dalam surat Ali Imron ayat 64: ما كان إبراهيم يهوديا ولا نصرانيا ولكن كان حنيفا مسلما وما كان من المشركين. Nabi Muhammad diperintah oleh ALLOH untuk berdoa dengan kalimat: قل إن صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين لا شريك ل...

Gus Baha' : "Kamu jangan mudah menghakimi"

Gambar
 Gus Baha' : "Kamu jangan mudah menghakimi bahwa bencana itu adzab dari Allah. Jangan bicara begitu. Siapa yang menjamin bahwa itu pasti adzab Allah, ketika bencana di beberapa wilayah Indonesia..?  Yang tahu hanya Allah, maka tidak usah terlalu banyak mengecam. Sudah menuduh sana-sini, tapi ndak menyumbang lagi. Gini lho, Indonesia itu termasuk negeri dengan banyak pegunungan aktif. Gempa itu, kalau bahasa ilmiahnya, dari pergeseran lempengan-lempengan Bumi. Nah, lempengan Bumi yang bergeser itu, menyebabkan gempa. "Wes gini saja, kalau ngomong pakai penjelasan ilmiah. Tidak usah dalil-dalil, bikin orang susah saja. Ora usah aneh-aneh. Ngomong yang ilmiah saja, yang masuk akal. Lalu, diikuti dengan nyumbang korban bencana, diniati sedekah. Itu lebih masuk akal, lebih manfaat." terang Gus Baha'. Bahwa, yang tahu bahwa bencana itu adzab atau bukan itu hanya Allah. Hanya Allah. Maka, janganlah memaksa Tuhan, atau mengambil alih wilayah Allah. اللهم نور قلوبنا، واغف...